KB.2 Faktor Terjadinya Perubahan Sosial I Sosiologi Kelas XII Sem. Ganjil
B. Faktor Terjadinya Perubahan Sosial
Sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat
hidup tanpa bantuan manusia lainnya. Hal inilah yang membuat manusia saling
berinteraksi dan berkomunikasi. Dari interaksi inilah menyebabkan munculnya
perubahan sosial dalam masyarakat. Adapun faktor-faktor lain yang menyebabkan
terjadinya perubahan sosial sebagai berikut.
1. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Penyebab perubahan sosial dalam masyarakat
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar
masyarakat.
a. Faktor dari dalam (faktor intern)
Faktor penyebab perubahan sosial yang berasal
dari dalam masyarakat sebagi beirukut.
1) Penemuan Baru
Pengenalan hal-hal baru atau pembaruan disebut
inovasi. Terjadinya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat melalui dua tahap
penemuan yaitu discovery dan invention. Discovery adalah suatu penemuan unsur kebudayaan baru, baik yang
berupa alat, ide, maupun gagasan yang diciptakan oleh individu atau kelompok
individu. Adapaun Invention adalah
suatu penemuan baru yang telah diakui, diterima, dan diterapkan atau digunakan
masyarakat.
2) Perubahan Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk yang sangat cepat, dapat
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur masyarakat.
Berkurangnya jumlah penduduk yang disebabkan oleh proses migrasi, juga dapat
menyebbakan kekosongan, kelambanan pembangunan yang dikarenakan tenaga-tenaga
potensial yang ada berurbanisasi ke kota-kota.
3) Pertentangan dalam masyarakat
Pertentangan dalam masyarakat sering disebut
konflik. Menurut Ralf Dandrof konflik dapat menghasilkan perubahan sosial atau
dapat diartikan sebagai sumber terjadinya perubahan sosial. Konflik atau
pertentangan dalam amsyarakat terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan
atara dua belah pihak.
4) Terjadinya pemberontakan atau Revolusi
Pemberontakan atau revolusi dapat menyebabkan
terjadinya perubahan sosal dalam skala luas. Pemberontakan untuk menentang
tatanan yang telah berjalan lama akan menimbulkan perubahan sosial jika
masyarakat beralih dari tatanan yang telah lama diikuti. Pemberontakan atau
revolusi dapat menngubah struktur sosial yang dibangun masyarakat. Oleh karena
itu, pemberontakan atau revolusi dapat menyebabkan perubahan sosial.
b. Faktor dari luar (faktor ekstern)
Faktor penyenbab perubahan sosial yang berasal
dari luar masyarakat itu sendiri sebagai berikut.
1) Pengaruh perubahan lingkungan alam
Peristiwa alam, seperti gempa bumi, tanah
longsor, banjir besar, tsunami, dan lainnya dapat menyebabkan masyarakat yang
mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya.
Apabila masyarakat tersebut mendiamitempat tinggal baru, mereka harus
menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru pula dan kemungkinan akan
mengakibatkan perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.
2) Pengaruh kebudayaan dari masyarakat lain
Hubungan yang dilakukan secara fisik antara
dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik.
Hal itu pada akhirnya memuncukan perubahan sosial ini disebabkan karena masing-masing masyarakat saling mempengaruhi
sehingga terajdi penyebaran unsur kebudayaan yang menghasilakn kebudayaan baru.
3) Terjadinya peperangan
Peperangan dengan negara lain dapat
menyebabkan terjadinya perubahan. Pihal yang meraih kemenangan akan memaksakan
ide-ide, nilai-nilai, maupun norma
sosial kepada pihak yang kalah. Akibatnya terjadi perubahan pada struktur
masyarakat.
2. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan
Sosial
Perubahan sosial antara masyarakat satu dan
lainnya tidaklah sama. Cepat atau lambatnya perubahan dalam masyarakat tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut faktor pendorong dan
penghambat.
a. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
1) Adanya kontak dengan kebudayaaan lain
Ketika masyarakat melakukan kontak dengan
masyarakat lainnya , masyarakat dapat saling mempengaruhi dan menyebarkan unsur
kebudayaan teramsuk penemuan baru.hubungan atau kontak dengan kebudayaan lain
dapat dilakukan dengan empat cara yaitu difusi, akulturasi, asimilasi, dan
akomodasi.
2) Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat
Masyarakat yang memiliki sistem terbuka memungkinkan
adanya gerak sosial vertikal sehingga memberi kesempatan seseorang untuk maju.
Adanya kesempatan untuk menaiki stratifikasi tinggi mendorong seseorang
melakukan perubahan menuju kearah yang lebih baik.
3) Sistem pendidikan formal yang maju
Sistem pendidikan yang maju akan mendorong
peserta didik berpikir kritis. Pendidikan dapat merencanakan arah suatu bangsa
mendatang. Melalui pendidikan seseorang dapat mengembangkan pola pikir,
kreativitas, dan kemandirian. Perkembangan pola pikir dan kreativitas akan
mampu menciptakan penemuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
4) Penduduk yang heterogen
Penduduk yang heterogen dapat mendorong
terjadinya perubahan sosial karena adanya pertentangan-pertentangan antara
masyarakat yang memiliki berbagai corak, baik dari segi kekepntingan, ideology,
5) Sikap menghargai hasil karya orang lain dan
keinginan untuk maju
sikap menghargai hasil karya seseorang
merupakan salah satu sikap yang mendorong munculnya penemuan-penemuan sosial
yang membawa perubahan sosial. Hal ini dikarenakan jika hasil karya seseorang
dihargai, seseorang akan terpacu untuk menemukan sesuatu yang baru.
6) Ketidakpuasan masyarakat terhadap
bidang-bidang kehidupan tertentu
Rasa ketidakpuasan
terhadap suatu bidang tertentu, mendorong masyarakat melakukan perubahan.
7) Sikap mudah menerima hal-hal baru, hal-halbaru
seperti ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan baru mampu membawa pola pikir
seseorang menjadi lebih maju. Oleh karena itu, setiap orang yang mudah menerima
hal-hal baru (ilmu penegtahuan dan teknologi) akan terdorong melakukan
perubahan.
b. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
1) Sikap masyarakat yang sangat tradisional
Sikap
mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau kemungkinan masih dimiliki
masyarakat tradisional. Mereka beranggapan tradisi tersebut secara mutlak tidak
dapat diubah. Anggapan inilah yang menghambat proses perubahan sosial.
2) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
dapat menghambat penyampaian informasi mengenai perkembangan kebudayaan,
peradaban, serta pengetahuan. hal ini terjadi pada masyarakat yang terisolasi,
apabila kondisi ini berlangsung terus menerus masyarakat bersangkutan akan
mengalami kemunduran, karena masyarakat tidak meperoleh masukan dari kebudayaan
lain.
3) Rasa takut terjadi kegoyahan pada integrasi
kebudayaan
Masuknya unsur-unsur dari luar diyakini dapat
mengancam integrasi masyarakat. Ancaman tersebut menyebabkan masyarakat takut
menghadapi perubahan sosial, oleh karena itu masyarakat akan membatasi diri
menerima unsur dari luar.
4) Prasangka terhadap hal-hal baru atau sikap yang tertutup.
Masyarakat yang pernah mengalami penjajahan
oleh negara barat, memiliki prasangka buruk terhadap sesuatu yang berbau barat.
Padahal unsur-unsur baru kebanyakan dari negara barat. Sehingga segala sesuatu
yang berasal dari negara-negara barat kemungkinan ditolak masyarakat.
5) Adat atau kebiasaanyang sulit diubah
Pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok disebut adat atau kebiasaan. Adat dapat
berupa kepercayaan, sistem mata pencaharian, pembuatan rumah, dan cara
berpakaian tertentu. Adat tersebut sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat
sehingga sukar untuk diubah.
6) Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
Menurut Kamus
Sosiologi, ideology adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Keberadaan ideology
selalu memiliki harga mati bagi komunitas sosial tertentu. Kondisi tersebut
terjadi karena ideologi dipengaruhi oleh nilai, norma dan agama yang dianut
oleh masyarakat. Apabila hal-hal baru
dianggap tidak sesuai dengan ideologinya, mereka akan menolak masuknya hal-hal
baru meskipun bermanfaat.
7) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
Keadaan masyarakat yang terasing dan tertutup
membuat pengaruh dari luar sulit masuk dan membuat pengaruh dari luar sulit
masuk dan membuat perkembangan ilmu pengetahuan menjadi terlambat sehingga
perubahan sosial pun menjadi terhambat.
Tidak ada komentar