Header Ads

ads header

Breaking News

KB 2. Partikularisme Kelompok dan Dilema Pembentukan Kepentingan Publik | Sosiologi XI Sem. Ganjil

 

PARTIKULARISME KELOMPOK DAN DILEMA PEMBENTUKAN KEPENTINGAN PUBLIK



Pada dasarnya manusia memiliki dua kepentingan, yaitu kepentingan individu (kepentingna keluarga, kelompok atau golongan) dan kepentingan masyarakat (publik). Kedua kepentingan tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

1. Dilema Pembentukan Kepentingan Publik

Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa publik adalah suatu kelompok yang tidak menjadi suatu kesatuan. Sifat publik yang bukan suat kesatuan, menjadikan publik memiliki karakter yang beragam sebagai berikut :

a. Kelompok yang Pasif, yaitu kelompok yang memiliki minat terhadap sesuatu tetapi belum menentukan pendiriannya terhadap suatu persoalan.

b. Kelompok vested interest, yaitu kelompok yang terdiri atas kumpulan orang yang telah memiliki keduudkan tertentu dalam masyarakat dan biasanya bersikap mendukung kebijkan penguasa karena untuk mempertahankan statusnya.

c. Kelompok new comer, yaitu kelompok yang terdiri atas golongan menengah yang rata – rata ingin memperjuangkan kepentingannya dan berusaha merebut kedudukan yang lebih tinggi di masyarakat.

Kepentingan publik adalah segala sesuatu yang diperuntukan bagi upaya pemenuhan kebutuhan orang banyak atau masyarakat secara umum. Kepentingan publik adalah kepentingan yang dominan.

Kepentingan individu dan kepentingan publik merupakan dua hal yang harus tetap ada dalam diri individu. Jika kepentingan individu hilang dalam diri seseorang, dia akan lupa pada keluarganya. Namun, jika kepentingan publik yang dihilangkan dari diri manusia, berbagai permasalahan sosial pun akan timbul, seperti adanya tindak korupsi, dalam hal ini tidak korupsi merupakan salah satu contoh di mana dalam diri seseorang lebih mengutamakan kepentingan individu dibandingkan kepentingan masyarakat.

2. Hubungan Partikularisme Kelompok, Kepentingan Publik dan Permasalahan Sosial

Kepentingan publik berkaitan dengan kebijakan publik yang diterapkan oleh pemerintah. Namun, adakalanya kebijakan publik berbenturan dengan kepentingan kelompok atau golongan tertentu. Jika hal ini terjadi, tentunya dapat menimbulkan permasalahan sosial.

 Kepentingan individu (golongan/kelompok) identik dengan adanya partikularisme. Partikularisme adalah sistem yang mengutamakan kepentingan pribadi (diri sendiri) di atas kepentingan umum, aliran politik, ekkonomi atau kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus, suskuisme. Partikularisme dapat menimbulkan sikap egois dan cenderung tertutup dengan kebudayaan lain sehingga dapat menimbulkan sikap primordialisme dan etnosentrisme. Karena hal inilah partikularisme dapat menimbulkan konflik yang kan menjadi permasalahan sosial bagi masyarakat

Untuk menghindari permasalahan akibat partikularisme, diperluhkan tatanan norma yang yang harus dipahami oleh masyarakat untuk menanamkan sikap saling menghormati dan kerjasama sehingga kehidupan masyarakat dapat berjalan harmonis.


Tidak ada komentar